STOP Riya’ dan Sum’ah

STOP Riya’ dan Sum’ah
 Assalamualaikum Wr.Wb
 Sebelum saya memulai pembicaraan topik ini, saya mempersilahkan para pembaca mengucapkan ‘basmalah’ agar informasi ini membawa berkah bagi kita semua. Aamiin   . Baiklah, saya akan memulai….
Riya’ adalah sifat suka menampilkan diri dalam beramal, agar amal tersebut dilihat orang dengan maksud ingin mendapat simpati atau pujian. Tak jauh dari riya’ adalah sum’ah yaitu sifat suka menceritakan amal perbuatan agar didengar orang dengan maksud untuk mendapat simpati ataupun pujian.  Jadi riya’ dan sum’ah ibarat dua sisi keping uang yang merupakan sifat tercela, kebalikan dari ikhals.
Guru saya pernah mengatakan “kadang, kita sendiri tidak menyadari bahwa kita berlaku riya’ ataupun sum’ah kepada orang lain”. Saya sendiri pada saat itu tidak menyadari, bahwa apa yang saya lakukan sebelumnya ialah berlaku Riya’ yaitu memamerkan sesuatu perbuatan baik saya kepada seseorang tetapi, saya sama sekali tidak bermaksud untuk mendapat simpati ataupun pujian. Menurut buku yang pernah saya baca *cieilahh bahasanya XD*, Riya’ dapat datang kapan saja dan dimana saja. Misalnya saat sedang  melaksanakan shalat, lalu ada orang yang tiba-tiba muncul dan menyaksikan. Maka, godaan Riya’ pun datang. Kemudian, muncullah benih-benih cinta *eh benih-benih Riya’ maksudnya*   yang mengganggu keikhlasan *astagfirullah..*. Misalnya,Munculnya inisiatif untuk memperpanjang bacaan , memperlama ruku’ dan sujud agar dilihat dan dikagumi oleh makhluk gaib lainnya *aduh!!, manusia maksudnya x_X* maapin, maapin hehe..Tapi, jika godaan itu dapat segera ditepis dan tidak diperturutkan, lalu niat kembali terluruskan, maka amalan pun aman. Insyaallah, pahala akan tetap didapatkan
Bukan hanya itu saja wahai kawan seluas samudra sekalian, adapun yang dimaksud dengan Riya’ yang total yaitu seseorang yang sejak awal hingga akhir amalan, ia benar-benar melakukannya bukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, namun agar mendapat pujian dari manusia. Duh…merugi sekali orang yang melakukan Riya’ secara total yaa..
Alangkah meruginya orang-orang yang bersifat riya’ dan sum’ah. Karena mereka bersusah payah mengeluarkan tenaga, harta, dan meluangkan waktu tetapi Allah SWT tidak menerima sedikitpun amal ibadah mereka, bahkan azab yang mereka terima sebagai balasannya. Seperti halnya yang terdapat dalam hadis : “Allah tidak akan menerima amal yang terdapat unsur Riya’ di dalamnya, walaupun riya’ itu hanya sebesar zarah” (H.R. Ahmad)
Astagfirullah..saya sendiri sangat merinding menuliskan artikel ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalam..

0 Responses